Wednesday, August 5, 2015

OMNIA TEMPUS HABENT


"sometimes it's hard for me to understand what God wants from me...but I'm still believe God is the best creator and best director"

segala yang terjadi adalah yang terbaik pada waktunya.
segala sesuatu yang dialami akan memberikan makna pada akhirnya.

tak ada derita yang dialami tanpa bahagia setelahnya.
tak ada bencana yang terjadi tanpa memberikan makna.
tak ada sakit yang dirasa tanpa memberi kekuatan pada tubuhnya.
dan tak ada manusia yang tercipta untuk menyakiti sesamanya.

Tuhan itu baik ...
Ia menorehkan luka, karna tak ingin kita celaka. 
Ia memberi kita sakit, karna tak ingin melihat kita berjuang terlalu lama.
Ia membiarkan kita menangis, karna tak ingin kita tertawa tanpa mengingat derita.
Ia membuat kita kehilangan, karna tak ingin kita terlalu lama menderita karna memilikinya.

karna ada yang terjadi tanpa kita ketahui.
karna ada yang akan dialami jika kita nekat melalui.
karna ada yang Tuhan ketahui, sedang kita tidak memahami.

belajarlah memahami segala sesuatu yang terjadi,
belajarlah merenung tanpa mengutamakan kecewa yang dialami.
dan belajarlah memaknai segala sesuatu yang diberi.

Tuhan memberkati :)

Tuesday, May 26, 2015

Thanks God, I'm 22 !

"HAPPY BIRTHDAY !"
seruan itu sudah terdengar dan terbaca entah berapa kali sepanjang hari ini.
ucapan yang biasa diucapkan orang lain ada tanggal 26 mei di setiap tahunnya kepada saya, dan setiap tahunnya juga saya bahagia mendengar dan membacanya.
bahagia bertambah ketika mendengar juga membaca doa dan harapan yang diberikan ada sayaoleh banyak orang.
terdengar biasa, apalagi sudah 22 tahun menjalani seperti itu.
tapi tahun ini, saya memaknainya dengan sangat berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya.

doa dan harapan, selain yang sudah mainstream : "panjang umur, sehat selalu", tahun ini ada yang lebih special buat saya. hampir di setiap doa dan harapan buat saya dari orang-orang hari ini, terselip kaliamt "smoga cepat selesai nyusun skripisnya", "cepet lulus yaaa...", sampai bahkan "ditunggu undangan graduationnya".
mungkin biasa buat kalian, tapi special buat saya.

WHY ???

beberapa hari lalu, menjelang pertambahan usia saya dari 21 menjaadi 22 tahun, saya dilanda kemalasan luar biasa untuk menjalani study saya yang sudah di tingkat ujung ini. rasa jenuh luar biasa harus masuk kelas di setiap weekendnya, jenuh harus selalu bertengkar dengan dosen karna sering beda prinsip, jenuh mengerjakan tugas-tugas kuliah yang seringkali dirasa tidak jelas tujuan dan maksud tugasnya untuk apa, dan bahkan sama sekali tidak ada niat untuk mengerjakan proposal tugas akhir saya yang deadlinenya semakin dekat. ditambah rasa iri luar biasa ketika melihat postingan teman-teman saya di media sosial yang sangat menikmati weekendnya sedangkan saya harus mendengarkan dosen sepanjang weekend.
well i know : life is a chance.
tapi kali ini, saya sampai di tingkat berat untuk melangkah, namun sayang untuk mundur.
karna saya bukan orang yang mudah melawan kemalasan saya dan adalah orang yang konsisten dengan rasa malas suatu pagi sebelum berangkat kerja, saya dengan tumbennya membuat tanda salib dan berdoa : "Tuhan, aku percaya bahwa Tuhan tahu yang anakMu butuhkan. termasuk juga aku yang sungguh sangat membutuhkan semangat di saat-saat sangat jenih seperti sekarang. bagaimanapun caranya, Tuhan, kumohon, berikanlah aku semangat darimanapun itu"

dan apa yang Tuhan lakukan hari ini?

Dia memberikan saya begitu banyak malaikat yang mendoakan dan menyampaikan harapannya pada saya untuk berjuang, untuk segera mengerjakan dan menyelesaikan segala tugas dan study saya. sekedar kalimat sederhana "cepat lulus yaaaa" sungguh sangat membuat saya berpikir berulang kali hari ini untuk menyerah. bahwa ternyata saya tidak sendirian, bahwa ternyata banyak yang mendoakan, bahwa ternyata begitu banyak malaikat yang berharap saya bisa terus berjalan sampai akhir dan berhasil !

hari ini, 22 tahun hidup saya tak ada yang lain yang ingin diucapkan selain syukur luar biasa kepada Tuhan semesta alam. atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk hidup sampai dengan 22 tahun, atas anugerah dan kasih sayang yang senantiasa diberikan kepada saya, dan atas berjuta malaikat yang terus diutusNya untuk menjaga dan menyemangati saya.

terima kasih juga utnuk kedua orang tua yang dengan sabar selalu mendampingi dan merawat sampai saya 22
terima kasih juga untuk kalian semua yang menemani sepanjang hidup saya sampai dengan hari ini, yang senantiasa mendoakan dan mendukung tiada henti. terima kasih buat kalian yang banyak memberikan cerita dan cinta, yang juga memberikan canda tawa dan pelajaran berharga. dan atas perjuangan yang dilakukan demi kebahagiaan saya.




thanks God, I'm 22 !

God bless you, God bless me, God bless us !

Sunday, January 25, 2015

Lesson 2 : LEAVE ...

untuk segala sesuatu ada waktunya.
ada waktunya memulai, ada waktunya selesai.
ada waktunya datang, ada waktunya menetap, dan ada waktunya pergi.
ketahuilah : segala sesuatu yang terjadi adalah yang terbaik pada waktunya.

LEAVE : pergi, meninggalkan.
sebuah kata yang mudah diucapkan, dituliskan, namun tak mudah dijalankan.
memutuskan untuk pergi dan meninggalkan suatu tempat untuk tempat lain, bukanlah keputusan yang instant.
pergi dan tinggal adalah pilihan.
pilihan yang tak mudah, tak kan pernah bisa diputuskan begitu saja.

memilih untuk pergi berarti memilih untuk meninggalkan segala perjuangan dan usaha yang telah dijalani selama ini. tak sekedar itu, memilih untuk pergi berarti juga memilih untuk siap meninggalkan segala cerita yang telah tertumpah bersama orang-orang seperjuangan.
dan yang terburuk adalah harus meninggalkan dan melupakan segala rasa yang perna tercurah disana.
rasa yang telah tercipta dan ada sekian lamanya. sanggupkah?
tapi jika kamu tak pergi, kamu tak kan pernah tau apa yang ada di luar sana,
dan tak kan pernah tau, apa yang terjadi di lembar kehidupanmu selanjutnya.

butuh alasan dan niat yang sungguh untuk benar-benar pergi.
untuk berani menulis lagi di lembar baru, untuk berani mencorat-coret kembali lembar yang masih kosong.
ya, untuk berani melakukan hal yang sangat ku benci : adaptasi.
adaptasi adalah proses belajar tersulit menurutku.
hhhh...well, kembali kepada kata "pergi"
pergi adalah suatu perpindahan dari kenangan kepada kehidupan.
kehidupan baru, kehidupan yang sebelumnya tak pernah kita tahu.

soul, i'm just so proud of you ! 
keberanianmu untuk pergi dari lembar lamamu untuk memulai lembaran baru bersamaku sungguh membuatku tak bisa berkata apapun.
air mata pagi itu jelas tak akan terhapus dari memoriku.
terima kasih sudah berani memilih, terima kasih sudah mengambil tanganku untuk melangkah bersama.

goodnight, my soul !
ich liebe dich :)



Monday, January 5, 2015

KONSEKRASI

hello ! good night, peoples !
sebenarnya udah kepikiran beberapa hari lalu buat nulis sesuatu yang sakral ini, tapi baru berhasil mendapat jawaban dan ilham dari berbagai sumbernya malam ini.
well, tulisan gue tentang hal sakral ini terinspirasi dari pertanyaan The Soul waktu misa minggu Adven keempat pas lagi konsekrasi. entah kesambet apa, pagi itu tiba-tiba pertanyaan ini keluar dari mulutnya : "dek, sebenernya pas ini tuh kita ngapain sih?" glek ! gue yang tadinya fokus ngeliatin hosti yang diangkat Sang Pastur tiba-tiba diem, mikir. pertanyaanmu kok susah sih pagi-pagi giniiii? dan akhirnya sepanjang misa gue jadi mikir, ditambah The Soul yang terus-terusan mengulang pertanyaanya "deeekkk...kok ga dijawab sih? aku slama ini ga paham kita tuh pas konsekrasi tadi ngapain" hadooohhhhhh....
akhirnya gue cuma jawab : "nanti ya kak, aku mikir dulu", sahutnya dengan ngeselin, "jangan-jangan kamu juga ga tau lagi". gengsi ngakuin, gue pun ngejawab dengan sok "tau lahhh...tapi aku cari sumbernya dulu, takutnya salah jawab" (sepik ajeeee....) :))

oke, soul ! let me try to answer it !
Konsekrasi berasal dari bahasa Latin "Consecratio" (con + scare) yang artinya : kudus atau suci.
Konsekrasi berarti : menunjukkan sesuatu yang dikuduskan.
Konsekrasi dalam tradisi gereja katolik adalah pengudusan roti dan anggur yang dipercaya sebagai Tubuh dan Darah Kristus pada saat Doa Syukur Agung.
pertanyaanmu : "kita tuh ngapain sih?"
nahhh...sikap yang seharusnya pada saat konsekrasi adalah menyembah dan menghormati roti dan piala berisi anggur yang diangkat oleh Imam karena kita mengimani bahwa roti sebagai Tubuh Kristus dan piala berisi anggur sebagai Darah Kristus.
sekaligus mengenang Perjamuan Terakhir Yesus pada malam sebelum Ia diserahkan untuk dihukum mati (Matius 26:26-29).



yang membuat kita seringkali bingung adalah sikap orang-orang yang beragam pada saat konsekrasi.
ada yang menunduk, ada yang mengangkat tangan yang terkepal, ada yang menatap altar, ada juga yang natap temen sebelahnya (yang terakhir cuma dilakuin sama 1 orang... *siul siul* hahahaha).
sebenarnya, sikap yang harus dilakukan pada saat pastur mengangkat roti dan piala adalah : sikap hormat.
naahhh...sikap hormat setiap orang dan tradisinya jelas berbeda. kalau orang Jawa, kecenderungannya menghormati sesuatu ataupun seseorang adalah dengan berlutut kemudian mengangkat kedua tangan yang disatukan sambil menunduk. 
itulah kenapa kebanyakan umat di gereja katolik daerah Jawa bersikap menunduk dan mengangkat tangan yang menyatu saat konsekrasi.
lain hal mungkin, ketika kita misa di pulau Sumatra atau Kalimantan (gue sendiri ga tau, karena belum pernah keluar Pulau Jawa apalagi misa disana).
bokap gue juga pernah cerita, waktu beliau mengikuti misa militer (ga tau gimana dah bisa-bisanya bokap ikutan misa militer -___-), pada saat konsekrasi para militan akan berdiri dan melakukan hormat senjata (yang kebayang di gue, pas konsekrasi tetiba ada aba-aba "hormat senjataaaa...graaakk!" tapi kayanya kalo kaya gtu misanya bukan khusyuk malah rusuh ya hahahahahaha) 
jadi intinya : sikap hormat.
terserah bagaimana kamu mau bersikap pada saat konsekrasi, yang penting hati dan pikiran menghormati roti dan piala yang diangkat pastur saat itu.
toh bagaimanapun sikapmu, Tuhan tetep tau pikiran dan hatimu sungguh atau tidak.

ditegaskan lagi dalam Tata Perayaan Ekaristi tahun 2005 : "dalam misa konselebrasi, waktu Hosti Suci diperlihatkan, para konselebran memandangNya..." 
sikap memandang atau menatap bukan berarti tidak sopan atau terkesan menantang.
bagi orang Jawa, memang agak tabu jika kita menatap atau memandang orang yang seharusnya kita hormati. terkesan malah nantangin gtuu..
tapi dalam konsekrasi, sikap memandang Sakramen Mahakudus mengikuti sikap Rasul Tomas yang terkagum pada saat ia melihat penampakan Yesus yang sudah bangkit dari alam maut. pada saat itu, saking kagum dan herannya, juga antara percaya dan ga percaya melihat Yesus ada di hadapannya. Rasul Tomas hanya mampu memandang dan berkata "Ya Tuhanku dan Allahku" (Yoh 20:28)
kalimat intuisi Rasul Tomas itulah yang diucapkan juga pada saat konsekrasi.




dalam TPE 2005 juga dibahas bahwa gereja tidak mengharuskan sikap tertentu pada saat pengucapan kaliamt intuisi saat konsekrasi. karena sikap seseorang adalah adalah luapan apa yang dirasa dalam hati. kalau memang merasa tabu untuk memandang, ya tidak usah dipaksakan memandang, kalau memang merasa terkagum dan ingin memandang, ya pandanglah Tuhan dalam rupa roti dan anggur tersebut. yang terpenting hati dan pikirannya, bukan hanya sikap. ya balik lagi ke kalimat "toh Tuhan tau..."

jadi, masihkah bingung, Soul?
yang penting itu hati dan pikiranmu, kalo hati dan pikiranmu ke aku ya liat aku aja (huuuussshhh!)
maap maap, yang barusan ngawur.
ga boleh ya, pas misa ya fokusnya ke Tuhan. kan sebelum Doa Syukur Agung juga udah ada ajakan : "Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan" dan harusnya ketika menjawab "sudah kami arahkan" pikiran lain diusir dulu jauh-jauh.

baiklah, sudah kepanjangan ngoceh teoritisnya. sudah malam, sudah lelah, sudah waktunya istirahat.
semoga tulisan tentang hal sakral malam ini bisa bermanfaat buat kamu, dan teman teman lain yang mungkin juga belum paham betul mengenai konsekrasi. dan semoga pas konsekrasi di misa berikutnya udah lebih mengimani bukan bingung sendiri.

selamat mengimani !

*dari berbagai sumber*

Sunday, January 4, 2015

HAPPY EPIFANI !

hello, all the christian peoples !
happy sunday, happy epifani !
sesungguhnya tulisan ini ditulis dari pagi, pas ditengah-tengah idenya mandek, kemudian gue pules :))
check this out !

this sunday morning, dengan malas-malasan bin tumben setelah gue semaleman ga bisa tidur menunggu kabar "the soul" akhirnya gue tetep memaksakan diri bangun pagi buat misa.
dengan harapan : setelah misa mendapat jawaban atas segala pertanyaan 2 malam belakangan ini.
tapi yang mau gue bahas pagi ini bukan curhatan picisan tentang ada apa gue 2 malam belakangan.
*ga mau dibahas, tapi kata pengantarnya ngebahas itu* *toyor* hohoho :p
oke, yang mau gue bahas adalah tentang Hari Raya Penampakan Tuhan atau dikenal juga sebagai Hari Raya 3 Orang Majus (Epifani).

Epifani atau Teofani berasal dari bahasa Yunani yang artinya : "penampakan jelas". Hari Raya Epifani bagi umat Katolik sedunia dirayakan sebagai Hari Raya Penampakan kelahiran Tuhan Yesus kepada tiga orang majus. Pada Hari Raya Epifani, kami umat katolik memperingati hari dimana tiga orang majus berjalan mengikuti cahaya dari bintang timur untuk bertemu dengan Bayi Yesus, Sang Juru Slamat dunia (Matius 2:1-12).

Banyak makna yang diambil dari hari raya epifani, saking banyaknya gue bingung mau ngebahas makna yang mana. hehehe. tapi yang jelas, Hari Raya Epifani bukanlah hari memperingati berakhirnya libur Natal bagi anak-anak sekolah. karna biasanya, anak-anak sekolah atau karyawan sekolahan pas selesai Misa Hari Raya Epifani pasti bilang "yahhh...liburnya udah abis". Nah, makna Epifani sama sekali bukan itu *toyor satu-satu yang ngeluhin liburannya udah abis*. gue aja dapet liburan tanggal merah doang *lah?! ngapa lu curhat, Meg?!*

Makna pertama dari Hari Raya Epifani adalah bukti bahwa cerita di Alkitab bukanlah takhayul belaka, bahwa ilmu pengetahuan juga bisa membuat kita datang kepada Tuhan. tiga orang majus adalah bukti bahwa ilmu pengetahuan dan kerendahan hati yang mereka miliki juga menghantarkan mereka pada Bayi Yesus di Betlehem.
sedikit gue ulas cerita dari Injil Matius 2:1-12.
Tiga orang Majus : Gaspar, Baltasar dan Melkior yang bukan merupakan orang Yahudi dan ahli dalam bidang astronomi datang dari negeri Timur ke Yerusalem untuk bertanya-tanya dimanakah Yesus dilahirkan? karena mereka telah melihat bintang-Nya di Timur dan hendak datang menyembah Dia. ketika mendengar kabar tersebut, Raja Herodes dan rakyat Yerusalem gempar. diselidikilah tiga orang majus tersebut oleh Herodes bersama dengan ahli-ahli taurat. setelah mendapat jawaban, akhirnya Herodes mengutus 3 orang majus tersebut untuk pergi ke Betlehem dimana Yesus dilahirkan, katanya "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." 
kemudian, pergilah 3 orang majus itu ke Betlehem dan menemui bayi Yesus yang terbungkus kain lampin dan terbaring di palungan bersama dengan ibuNya Maria, dan Yusuf ayahNya. mereka kemudian mempersembahkan juga bagiNya emas, kemenyan, dan mur. dan karena sudah diperigatkan lewat mimpi mereka supaya tidak kembali ke Herodes, mereka kemudian pulang melalui jalan lain.

well, let us learn.
dengan pengetahuan yang mereka punya, akhirnya mereka sampai bertemu dengan Bayi Yesus. jadi, segala kemampuan dan ilmu yang Tuhan udah kasih ke kita, ya ujung-ujungnya untuk disyukuri, untuk kembali lagi padaNya. jangan sombong, tetaplah bersyukur. pengerahuan ga ada artinya kalaukita sombong dan ga mau berbagi, ga ada artinya juga kalau cuma disimpan dan ga dipakai untuk tujuan yang baik. Tuhan yang memberi, maka Tuhan juga yang pantas menerima hasilnya kembali. kita ya cuma perantara aja, right?

lesson 2: Yesus lahir untuk semua umat manusia di dunia. bukan hanya untuk orang Yahudi yang memercayainya, 3 orang majus adalah orang Timur, sama sekali bukan orang Yahudi, dan Tuhan menampakan diri kepada mereka, bukan malah kepada orang Yahudi. bagi umat kristiani, pelajaran yang kita ambil adalah : jangan sombong, dan jangan merasa Tuhan cuma buat elo doang :P
jangan sok-sokan menghakimi iman dan agama orang lain karena itu urusan Tuhan sama orangnya, sama sekali bukan urusan lo.
yang kedua, jangan pilih-pilih dalam bersosialisasi. Tuhan aja menampakan diri ke orang Timur yang jauh disana, yang bahkan bisa dibilang belum mengenalNya. ya kenapa kita harus pilih-pilih temen,

oke, the last but not the least kalo kata penulis2 keren :p
gue cuma gadis biasa yang bisa dibilang masih sotoy soal ilmu keagamaan gini. gue cuma mau berbagi pelajaran aja biar kita inget segala sesuatu di dunia ya buat kita belajar lebih baik dan lebih baik lagi. maaf kalo ada yang salah di tulisan gue ini. soalnya, ya emang agak riskan sih bicara soal Kitab Keagamaan :/
so, just enjoy !


Happy Epifani ! :)

Saturday, January 3, 2015

Lesson 1 : KEHILANGAN

kehilangan itu menyakitkan, apapun alasannya, bagaimanapun tragedinya.
tak ada kehilangan yang tak menyakitkan, tak ada kehilangan yang membuat kita "baik baik saja".
sebagaimanapun kamu menyangkalinya, kehilangan tetaplah menyakitkan.
kamu mungkin bisa menyangkal : "ya kalau bisa nerima, kan akan baik baik aja"
tapi proses penerimaan tak semudah itu, soul.
everything need a process, right?
begitu pula dengan proses penerimaan atas kehilangan.
but let me teach you about this. *sok-sokan* *toyor* :p
aku pernah baca tweetnya Agus Noor yang di retweet Mbah Sudjiwo Tedjo, tweetnya gini :
"ajari aku bahagia, senja. agar memahami kehilangan, atau yang akan tiada. bukan sebagai satu-satunya duka"
belajarlah dari senja, soul.
kalau senja tak menghilangkan dirinya, kita tentu akan kelelahan karna tak ada malam yang membuat kita terlelap. melelahkan, bukan?

kehilangan itu pengorbanan, dan di sisi yang dikorbankan, tak kan pernah ada yang disebut keadilan.
they must say "it's not fair" !
karna waktu itu, mereka tidak tau apa yang akan mereka dapat setelah kehilangan sesuatu atau bahkan seseorang yang saat itu sangat berarti.
dan karna waktu itu, mereka pun tak tau : jika mereka tak kehilangan, keadaan justru akan lebih dari sekedar ketidakadilan.

soul, kalau 16 desember lalu aku tak menghilangkan diri dari seorang yang menganggapku sangat berarti. aku jauh lebih tidak adil. karna tak ingin mengorbankan siapapun, kemudian malah menjalani semuanya dalam waktu bersamaan.
bukankan itu jauh lebih kejam dari sekedar "ga adil" ?
belajarlah, soul.
tak selamanya membuat kehilangan itu tak baik.
menyakitkan memang, tapi mempertahankan semuanya dalam kebohongan ini akan jauh lebih menyakitkan nantinya.

Big Daddy always be with you, soul.
selamat membuat keputusan. aku menantimu :)



Saturday, November 29, 2014

Hujan ....

Hujan, lagi-lagi ...
Pagi ini hujan lagi-lagi mengantar ingatanku tentangmu.
Tentangmu yang semu, yang ditahan oleh hujan untukku.
hanya ditahan, tidak ditakdirkan.

Ah, lagi-lagi, sayang ...

lagi-lagi aku kembali diingatkan bahwa kamu tidak ditakdirkan untukku.

kamu, pangean hujanku.

yang hanya datang sesaat, kemudian pergi, entah kapan akan kembali.
walau meninggalkan pelangi, meninggalkan indahnya kenangan yang bisa seterusnya ku lihat setelah kamu pergi.
tapi tetap saja kamu sementara, bukan selamanya.

Hujan... kumohon turunlah ..

turunlah yang deras seterusnya, selamanya ...
aku lebih baik tak pernah melihat pelangi daripada harus terpisah.
aku lebih bahagia bisa menari di tengah hujan bersamanya daripada berdiri sendirian di bawah teduhnya mentari sepeninggal hujan.

seburuk apapun keadaanya, satu yang tetap ku mau : bersamamu selamanya.


ich liebe dich sein :)